Kamis, 27 November 2008

Guru Dalang Asing Meninggal

Harian Suara Merdeka, Kamis, 6 November 2008 : hal. P


Photobucket

Keterangan foto : Ki Oemartopo (kiri depan) memimpin murid-muridnya dari Amerika yang datang ke Wonogiri untuk diruwat. Sebelum menjalankan ritual tersebut mereka mengikuti prosesi kirap pusaka bulan Sura. Foto oleh : Bambang Pur/SM.


WONOGIRI : Dalang wayang kulit Ki H. Oemartopo, yang juga guru pedalangan warga asing, Rabu dini hari (5/11) meninggal dunia dalam usia 72 tahun. Ketua Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Wonogiri, Drs AK Djaelani mengatakan, Oemartopo merupakan sosok seniman dan budayawan Jawa. Dia memiliki basis sebagai guru Bahasa Jawa di Sekolah Pendidikan Guru (SPG).

“Dia sangat mumpuni dalam bahasa Jawa. Juga mendalami kebudayaan Jawa,” puji Djaelani. Oemartopo juga dikenal sebagai dalang wayang kulit pentas ringkas berbahasa Inggris. Semasa hidupnya dia berulangkali ke luar negeri untuk mengajar seni pedalangan di sejumlah perguruan tinggi di Amerika.

Bahkan di rumahnya, juga didirikan padepokan seni pembelajaran pedalangan wayang kulit, untuk menampung dan mengasuh warga dari manca negara yang eblajar mendalang. Murid-muridnya dari Amerika dan Prancis.

Minta diruwat. Pada 1990an, murid-murid Oemartopo dari Amerika ramai-ramai datang ke rumahnya, disambut resmi oleh Bupati Drs. Oemarsono (adik Oemartopo). Mereka disuguhi reog dan tayub di pendapa dan halaman pendapa, dan sekaligus diajak menari. Uniknya, para tamu dari manca negara itu juga minta diruwat.

Oemartopo juga pernah tampil menjadi pengrajin gamelan khusus ekspor. Abdi dalem Keraton Surakarta Kanjeng Raden Arya (KRA) Drs. Pranoto Adiningrat, MM, budayawan peraih bintang budaya, menilai, Oemartopo juga mumpuni dalam soal tosan aji. (Bambang Pur).



pdr

Tidak ada komentar: