Bule vs humor wayang. Apakah para bule dapat menikmati lelucon pada pagelaran wayang kulit ? Seorang dalang, budayawan, etnomusikolog dan sekaligus pendidik para bule yang ingin mempelajari pedalangan, punya cerita menarik. Beliau adalah Bapak Oemartopo, pernah mengajar seni pedalangan selama 12 tahun di pelbagai universitas di AS dan 2 tahun di Hungaria. Beliau tetangga berimpit pagar belakang dengan rumah saya di Wonogiri.
Bulan Maret 2008 Bapak Oemartopo masih mendalang di Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta. “Selama dua jam penuh, berbahasa Inggris,” ujar beliau bersemangat. Saat itu, 19 Agustus 2008, beliau saya temui untuk meminta pendapat beliau sebagai sesepuh Kampung Kajen dan pejuang 1945 terkait renungan HUT Kemerdekaan RI ke 63. Walau mengaku dalam keadaan sakit, ada gangguan syaraf di punggung, beliau lancar dalam bercerita.
Leluconnya unik. Antara lain tentang sikap “kurang ajar” para punokawan memperlakukan para raksasa. Misalnya Petruk mengelus-elus gigi para raksasa. “Like a saw,” cetus Petruk. Seperti gergaji. Sementara raksasa gantian membalas, dengan memegang-megang hidung si Petruk. “Like a cigar.” Seperti cerutu, celetuk si raksasa..
Audiens pun tergelak. Tetapi yang paling lucu kisah tentang Sengkuni, maha patih eksentrik dan licik itu. Setelah pasukannya menang perang di kerajaan Wirata, dan setelah menempuh jarak ribuan kilometer untuk pulang, ia merasa sedih. Kemudian mengadu ke Resi Durna. Sengkuni mengeluh, “I left my klobot cigarette in Wirata.”
Saya gantian yang terbahak. Sayang, pertemuan 19 Agustus 2008 itu adalah pertemuan terakhir saya dengan beliau. Tanggal 4 November 2008, Pak Oemartopo (foto), telah dipanggil Illahi dalam usia 72 tahun. Kampung Kajen, khususnya lingkungan kami, kehilangan ketua RT dan sesepuh yang dihormati. Wonogiri kehilangan putera terbaik yang ahli dalam hal kebudayaan Jawa.
Selamat jalan Pak Oemar. Semoga Allah SWT menempatkan Bapak kini tenteram abadi di sisiNya.
Pengelola Blog
Bambang Haryanto Jl. Kajen Timur 72 Wonogiri 57612
Tidak ada komentar:
Posting Komentar